PERKEMBANGAN MAJAPAHIT

by 06.47 0 komentar
Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad ke-13 erat kaitannya dengan sejarah keruntuhan Singasari. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa Majapahit masih merupakan kelanjutan dari Singasari, terutama menyangkut wangsa yang berkuasa di kerajaan Majapahit. Raja pertama Majapahit adalah Raden Wijaya dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardana.

Raden Wijaya adalah menantu dari Kertanegara, raja Singasari. Akibat pemberontakan Jayakatwang dari Kediri, Raden Wijaya menjadi pelarian yang pada akhirnya mendapat kepercayaan Jayakatwang. Masa itulah Raden Wijaya membangun desa Tarik. Kemudian dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan yang menyerbu Singasari, mempercepat berdirinya Majapahit, yakni sekitar tahun 1292/1293.
Raden Wijaya memerintah Majapahit selama kurang lebih 16 tahun (1293-1309). Kemudian berurut-turut kerajaan Majapahit diperintah oleh Prabu Jayanegara (1309-1328), Tribuwanattunggadewi (1328-1350) dan Hayam Wuruk (1350-1389).
Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk inilah kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan dan kebesarannya. Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh nusantara, karena itu Majapahit sering digelar sebagai negara nasional kedua, setelah kerajaan Sriwijaya.
Kebesaran Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk, tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Gajah Mada sebagai Mahapati Majapahit. Karena di tangannya pula Majapahit mencapai kebesarannya, sehingga timbul pameo bahwa Majapahit adalah Gajah Mada dan Gajah Mada adalah Majapahit. Oleh Muhammad Yamin dilukiskan tentang Gajah Mada:
“Dalam tangan beliau maka tatanegara Majapahit meriah dan berkembang dengan baiknya, sepert dikagumi oleh Rakawi Prapanca yang melihat dan mengalaminya dari dekat. Zaman gemilang itu banyak yang berhubungan dengan kegiatan Gajah Mada di lapagan politik, tetapi tatanegara Majapahit bagian pusat dan pucuk selama patih Mangkubumi itu berkuasa memang tidak biasa di dalam tangannya terlalu banyak jawatan berkumpul hingga batas-batas antara kekuasaan yang bergabung dalam satu tangan menjadi kabur, jikalau tidak hilang sama sekali.”2)
Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada menjadikan kerajaan Majapahit sebagai pemegang hegemoni kekuasaan di nusantara. Karena arah politik Gajah Mada mengacu pada dua hal, yakni politik stabilisasi dalam negeri dan usaha persatuan nusantara. Politik persatuan nusantara dari Gajah Mada ini merupakan realisasi dari sumpah palapanya. Dalam Pararaton diceriterakan:
“Gajah Mada Patih Amangkubumi tak mau makan palapa. Baru setelah nusantara (pulau-pulau lain) ditaklukkan, yakni Gurun, Dompo, Seram, Tanjungpura (Kalimantan), Haru, Pahang, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik (Singapura) ia akan makan Palapa.”3)
Kerajaan Majapahit dalam masa kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, mengalami kejayaan dalam berbagai bidang kehidupan. Pada bidang politik, wilayah kekuasaannya diperluas dengan penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan kecil. Hal ini menjadikan wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh nusantara. Dalam bidang ekonomi, penguasaan terhadap kota-kota pelabuhan, menyebabkan pelayaran dan perdagangan berkembang. Hal ini memungkinkan pula meningkatnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta kehidupan beragama.


Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar :

Posting Komentar