TINDAKAN HEROIK DI BERBAGAI KOTA

by 19.33 0 komentar





Di Surabaya
Selama bulan September 1945, terjadi perebutan senjata di arsenal (gudang mesiu) Don Bosco dan perebutan Markas pertahanan di Jawa Timur. Selain itu juga dilakukan perebutan atas pengkalan Angkatan Laut di Ujung beserta Markas Tentara Jepeng dan pabrik-pabrik yang besar di seluruh kota.


Dan pada tanggal 22 September 1945,telah terjadi insiden bendera di hotel Yamato. Karena orang-orang Belanda bakas tawanan jepang menduduki hotel yamato itu dengan bantuan pasukan sekutu yang ditterjunkan di Gunung Sari. Keadaan itu memancing kemarahan pemuda indonesia. Hotel itupun langsung diserbu oleh para pemuda setelah permintaan Residen Soedirman untuk menurunkan bendera ditolak oleh Belanda. Para pemuda lalu memanjat atap hotel dan merobek warna biru pada bendera Belanda, jadi yang tertinggal hanya warna merah putihnya saja.

Di Yogyakarta
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta di lakukan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945. Dimulai pukul 10.00 pagi, semua pegawai instansi yang dikuasai Jepang, kompak melakukan mogok kerja. Mereka memaksa Jepang menyerahkansemua kantor yang dikuasainya pada Pemerintah Republik Indonesia. Usaha mereka berhasil, karena pada tanggal 27 September 1945, KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di tangan pemerintah Republik Indonesia.

Di Semarang
Pada tanggal 14 Oktober 1945, pemuda Indonesia melakukan pemindahan 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cipiring ke Semarang. Namun sayang, dalam perjalan menuju Semarang, sebagian dari tawanan berhasil melarikan diri dan minta perlindungan pada Batalion Kido.

Tentu saja para pemuda tidak mau tawanannya kabur begitu saja, mereka berusaha merebut tawanannya kembali bahkan mereka juga mengambil kantor pemerintahan Jepang di Indonesia. Namun, keesokanharinya pasukan Jepang melakukan penyerangan ke Semarang. Terjadilah pertempuran lima hari di Semarang. Banyaknya korban yang jatuh dalam pertempuran itu diperkirakan sebanyak 990 orang dari kedua belah pihak.

Di Sulawesi Selatan
Dengan anggapan kalau tindakan Sam Ratulangi sebagai gubernur Sulawesi Selatan terlalu berhati-hati. Para pemuda pun mengorganisasi diri untuk merebut gedung-gedung yang dianggap penting seperti studio radio, tangsi militer, dan pos polisi. Kelompok yang dibuat para pemuda itu diberi nama kelompok Barisan Berani Mati. Pada tanggal 28 Oktober 1945, mereka bergerak menuju sasaran dan langsung melakukan pendudukan. Perjuangan yang diakukan oleh para pemuda dan rakyat Sulawesi Selatan ini bertujuan untuk menegakkan dan membela proklamasi kemerdekaan Indonesia. Gerakan itu terus menjalar hingga ke daerah Gorontalo dan Minahasa.

Di Kalimantan
Terjadi gerakan mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di beberapa kota di Kalimantan. Terbukti dengan munculnya demonstrasi pengibaran bendera Merah Putih dan diselenggarakannya rapat-rapat. Pada tanggal 18 November 1945, berkumpul kira-kira 8.000 orang di depan kompleks NICA di Kota Balikpapansambil membawa bendera Merah Putih.

Di Sumatera Selatan
Tepat pada tanggal 8 Oktober 1945, terjadi perebutan kekuasaan di Sumatera Selatan. Residen Sumatera Selatan, dr. A.K. Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Setelah melakukan upacara itu, semua pegawai negeri kembali ke kantornya dan mengibarkan sang saka Merah Putih di kantornya masing-masing. Perebutan kekuasaan d Palembang berjalan tanpa insiden, karena orang-orang Jepang sudah menghindar ketika terjadinya demonstrasi,

SUMBER :http://www.sejarawan.com/93-tindakan-tindakan-heroik-di-beragai-kota.html

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar :

Posting Komentar