SEJARAH BATIK

by 08.09 0 komentar
Sejarah Batik di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik di indonesia banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Pengertian Batik
Awal Sejarah Batik di Indonesia Menyebar
Kesenian batik di indonesia adalah kesenian menggambar di atas kain untuk bahan pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja di Indonesia zaman dulu. Awalnya batik di indonesia dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik di indonesia yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
bahan-bahan pembuatan batik di indonesia
Bahan Pewarna Batik Tradisional
bahan-bahan batik di indonesia menggunakan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.


Batik Indonesia
Batik Indonesia adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian tradisional yang bercorak khas Indonesia. Selain itu batik Indonesia bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan


Batik Asli Indonesia “Batik Pekalongan”
Batik Pekalongan merupakan jenis batik pesisir yang memiliki banyak corak warna. Seperti batik khas pesisir daerah lainnya,ragam hias dan corak nya bersifat naturalis. Jika dibandingkan dengan batik pesisir dari daerah lainnya Batik Pekalongan lebih banyak dipengaruhi oleh unsur budaya pendatang keturunan China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik dari Solo atau Yogya, namun seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif.

Pasaran Batik Pekalongan
Jangkauan Pasar Batik Pekalongan
Batik Pekalongan ini banyak dipasarkan di daerah sekitar Jawa bahkan hingga ke daerah luar jawa, diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Minahasa, hingga Makassar. Banyak dari pedagang batik di daerah tersebut memesan motif batik yang sesuai dengan selera masyarakat dan adat kebiasaan daerah masing-masing.

Keistimewaan Batik Pekalongan

Keistimewaan Batik Pekalongan adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan zaman . Misalnya ketika masa pendudukan Jepang di Indonesia, mereka berinovasi membuat batik yang dinamakan Batik Jawa Hokokai,yaitu batik dengan memiliki bentuk motif dan corak warna yang mirip dengan kimono dari Jepang. Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan batik pagi-sore. Pada saat tahun enampuluhan pengrajin batik juga membuat batik dengan nama tritura. Bahkan pada tahun 2005 yang lalu, beberapa saat setelah presiden SBY diangkat menjadi presiden muncul batik dengan motif “SBY” yaitu motif batik yang mirip dengan kain tenun ikat atau songket. Memang orang Pekalongan khususnya para pengrajin batik pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik terbaru yang mengikuti perkembangan zaman.


Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar :

Posting Komentar