Pada puisi lama, seperti pantun dan syair, pola bunyi bersifat tetap. Pantun memiliki pola bunyi ab-ab, sedangkan syair berpola aa-aa. Pola bunyi pada puisi modern disusun untuk mendapatkan efek tertentu, seperti keselarasan bunyi.
1. Irama (Ritme)
- irama sangat jelas pada saat puisi dibaca. Intonasi, penekanan kata, tempo (cepat lambat pengucapan), dan penataan rima memunculkan irama puisi. kekhasan irama suatu puisi dapat kita nikmati saat puisi dibaca. Ada pula puisi yang telah dinyanyikan dan populer di masyarakat, misalnya, puisi Ebiet G Ade.
2. Pilihan Kata (Diksi)
- Kekuatan utama ekspresi puisi ada pada pilihan kata (diksi). Kata-kata yang dipilih penyair berfungsi menyampaikan maksud atau makna puisi. Kata-kata juga dipilih berdasarkan efek bunyi yang ditimbulkan jika dibacakan.
0 komentar :
Posting Komentar